KARENA?


"Karena bagian yang paling menyakitkan adalah, melepaskan perannya yang sudah terlanjur ku anggap sebagai bagian dari diri ku".


BISA KAH KITA KEMBALI SEPERTI DAHULU?

Dahulu gue mengaggap bahwa gue adalah seorang pria baik, gue tidak pernah tersentuh rokok, minuman keras, bahkan jauh dari hal-hal terlarang yang gak bisa gue sebut disini. Gue bangga, kenapa bangga? karena seusia gue pada waktu itu, sudah sangat serin dijumpai hal tersebut di remaja seusia gue, gue merasa terhindari dan gue bangga.Tapi, semua berubah hanya karena patah hati. Gue adalah orang yang sangat sensitif soal perasaan, meskipun gue laki laki, gue gampang tersentuh jika memang itu soal perasaan.

Sewaktu gue putus, hal pertama yang akhirnya menjerumuskan gue ke gebang pertama, ya Rokok. Dari SD, SMP, Bahkan sampai duduk di bnangku kelas 11 SMA gue gak pernah sekalipun dimasa tersebut menghisap asap roko, normalnya di lingtkungan gue, bahkan SD sudah ada yang menghisap rokok meskipun secara sembunyi-sembunyi. 

Waktu itu pada malam hari, gue diajak nongkrong sama salah satu temen gue, sebut saja dia Diki. Diki ini orang yang pertama kali nawarin rokok ke gue, awalnya emang dia selalu nawarin rokok ke gue karena kalo gak ngerokok seperti kurang Gaul. Dan pastinya sebelum itu gue selalu nolak. Tapi, malam itu jadi terasa beda, gue bakar rokok pertama gue sambil nangis dibawah jaket gue lalu diiringi lagu For Revenge - Serana. "Ki, gue baru pertama kali loh ngeliat lu nangis soal cewek kaya gini" ucap Diki. Malam itu jadi malam yang kelam buat gue dan itu jadi pertama kalinya gue bisa nangis karena wanita.


BERUBAH

Dari kejadian itu gue menjadi perokok aktif, dipatah hati berikutnya gue mulai akrab dengan temen kelas gue waktu SMA, Riki. Riki ini lebih kaya ke remaja yang hobi nongkrong dan gue sedikit banyaknya sering juga cerita sama dia, tapi kalau akrab kita baru-baru ini aja karena sebelumnya itu emang tipe remaja yang gak suka hal aneh-aneh, bisa dibilang Riki dan temannya ini adalah Remaja yang memiliki kenakalan yang gue sebutin diawal. Pada waktu itu gue gak nyangka ternyata disini gue lebih ngerasa dibantu secara mental dan dipedulikan, meskipun dimata orang atau dimata guru kita pada waktu itu sebagai remaja yang dinilai kurang bagus, tapi secara pertemanan mereka gak ada duanya, dibalik kenakalan mereka, satu sama lain saling menguatkan dan terkesan jarang sekali untuk saling menjatuhkan.

Pada malam itu gue diajak main sama Riki, "Eh Man, kita main ayo, ngopi aja" gue diajak ke salah satu daerah di Bekasi, Kalau orang-orang sudah tau pasti mereka ngerti bahwasannya tempat tersebut adalah tempat remaja bekasi mengonsumsi alkohol, tapi karena gue yang awalnya tadi adalah cuman remaja yang gak tahu apa apa, polos, gak tahu pergaulan, akhirnya gue ayo-ayo aja, karena pada waktu itu gue gak tahu juga jika tempat tersebut adalah tempat remaja biasa mengonsumsi alkohol, Riki hanya mengajak gue buat ngopi jadi ya, gue pikir emang cuman mau ngopi.

Sesampainya gue ditempat tersebut, mereka mengeluarkan plastik yang hampir penuh ternyata di dalam tersebut terdapat salah satu jenis minuman alkohol lokal, gue mungkin bisa aja nolak tapi Riki ngajak gue mungkin karena dia tau gue lagi gak baik-baik aja. Satu tenggak, dua tenggak, tiga tenggak badan gue mulai panas, mata gue merah, padahal besok gue ada latihan basket di sekolah gue.

Gue pulang dengan perasaan kacau, gue segera ambil air putih buat coba balikin kesadaran gue, ya gue terkapar dan bangun dijam 08:00 Pagi dan bersiap buat latihan basket di sekolah gue. Mungkin karena pertama kali minum alkohol, tubuh gue pagi itu benar-benar berasa tidak seperti biasanya. Dan gue takut kalau ini malah akan membuat tubuh gue memburuk karena pada saat itu gue mau fokus sama kegiatan basket gue.

Tapi, sejak saat itu gue mulai aktif mengkonsumsi alkohol, gue mulai menikmati tiap aliran yang perlahan dituangkan ke dalam gelas secara berputar, bahkan gak jarang sampai benar-benar gak sadar gitu aja, terasa sangat menyenangkan malam itu, Sekolah gue mulai berantakan, kehidupan gue gak beraturan, sekalipun gue datang ke Sekolah dengan mata merah dan gue selalu mencuri waktu untuk tidur ditengah jam mata pelajaran. Ya bocah yang dahulu bahkan tidak ingin terpapar asap rokok, fokus dengan mata pelajaran terutama Sejarah, aktif di kegiatan ekstrakurikuler basket, tiba-tiba hanya dengan satu kejadian, berubah menjadi remaja yang sangat menyukai asap dan cairan pendosa. Basket, Sejarah, bahkan nilai gue semuanya turun.


SEBERAPA JAUH AKU MERUSAK TUBUH KU KARENA PATAH HATI?.

Dikehidupan patah hati berikutnya, gue mulai lulus SMA dan memulai disuatu tempat baru, kondisi gue udah jauh berbeda pada saat itu, gue patah hati tetapi dengan lain wanita jadi ini lembaran baru dari hidup gue. Gue menyangka ini lembaran baik tetapi? semua hangus terbakar. Malam itu gue diajak ke suatu Club malam, kita semua ingin senang-senang tetapi kondisi gue lagi patah hati hebat, gue lihat ada alkohol total 8 botol di depan gue, gue sikat dan gue tenggak tanpa menggunakan gelas sloki, alhasil? ya gue tertidur di trotoar jalan, untungnya ada teman gue yang siap sedia bantuin gua pulang dan menanyakan kondisi gue "Us lo baik-baik aja? tahan ya, kita pulang sekarang", seenggaknya itu kata-kata terakhir yang gue dengar, sisanya? gue mulai kehilangan kesadaran gue.

Malam itu jadi saksi bahwasannya sebelumnya gue belum pernah minum sampai benar-benar tidak sadar, itu adalah patah hati kedua gue dan gue melakukannya dengan sangat diluar kendali gue. Gak sampai disitu, karena patah hati gue terus berlanjut entah kenapa kali ini gue ingin berhayal seolah olah dia masih milik gue, ya karena gue sangat rindu akan kehadirannya. 

Malam itu, gak ada niat apapun seperti malam biasanya aja, gue keluar kamar 18 gue dan mulai menuju kamar pojok yang hampir selalu terkunci, gue buka pintu perlahan Shock. Hal apa yang gue lihat bahkan gue gak pernah kepikiran buat mencoba hal tersebut. Sontak mereka memaksa gue buat mencobanya, bukan menawarkan lagi tetapi memaksa!. Gue mulai mencobanya, 1 kali, 2 kali, 3 kali dan gue mulai gak sadar!. 

Gue masih gak percaya akhirnya tubuh gue terkontaminasi zat tersebut, hal yang gue rasain? sesekali gue melihat seperti tengkorak di sekitar kepala gue, tetapi tidak lama perlahan, mulai tergambar secara samar muka dia, ya dia sosok gadis yang waktu itu sangat gue cintai, perlahan dia masuk ke dalam mimpi gue, yah itu jadi mimpi indah buat gue, terimakasih sudah mampir dimimpi gue.

Benar  kata orang-orang, orang yang mengkonsumsi alkohol, obat, atau zat terlarang, itu adalah orang yang tidak bisa menerima kenyataan. Mereka hidup di realitas yang sebenernya mereka gak punya atau bukan miliknya lagi, Mereka berhalusinasi seakan-akan hal tersebut masih miliknya. Dan itu, yang gue rasakan.















Postingan Populer