Logic.

Logic.

Logika berasal dari kata Yunani Kuno yaitu Logos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Atau, lebih gampang nya logika itu suatu cara yang di ciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran dan mencegah kesesatan berfikir.
dalam kehidupan, saya, kamu,  dan kita, membutuhkan yang namanya logika, hampir disemua kegiatan kita, kita menggunakan logika. tetapi tidak semua logika sama, karena tidak semua pikiran manusia sama. 

menurut saya sendiri, setiap manusia memiliki logika yang berbeda. sekarang balik lagi ke definisi awal logika, logika sendiri memiliki salah satu definisi yaitu "Mencegah kesesatan berfikir" . Dengan begitu, pasti sering menjumpai seseorang yang berbeda logika, tetapi apakah dengan hal tersebut menimbulkan kesesatan?. 

sebelumnya, gue bahas ini berdasarkan logika, pendapat, dan riset kecil, gue tidak menambahkan sedetail detail nya tentang definisi tentang logika, selagi tidak menimbulkan kesesatan dan masih dijalur yang aman, gue rasa ini bisa cukup diterima.

Menurut arti dari Logika tersebut, yaitu mencegah kesesatan, tetapi bukan berarti seseorang yang berbeda logika tersebut adalah hal yang menyesatkan. Contoh kecil seperti ini, ada orang A yang beranggapan jika bekerja disuatu perusahaan itu lebih terjamin karena setiap bulan pasti mendapatkan gaji yang menetap, lalu ada orang B yang beranggapan jika berdagang jauh lebih menguntungkan karena pendapatan dari berdagang bisa  memiliki hasil yang lebih dari bekerja di perusahaan. Dari gambaran diatas, cara berfikir salah satu dari mereka tidak bisa di katakan menyesatkan karean, semua mempunyai logika yang berbeda. 

Logika menyesatkan, jika membahas sesuatu yang menyesatkan, ini sedikit rumit, karena ada beberapa orang yang memiliki sifat kalau yang dilakukan dia salah tetapi bisa jadi sedikit Ambigu karena sebuah alasan. Contohnya, Seseorang mencuri uang, karena menurut fikiran nya, mencuri adalah suatu yang pekerjaan yang boleh dilakukan oleh dirinya, tentu hal tersebut adalah logika yang menyesatkan karena beranggapan bahwa mencuri adalah perbuatan yang dibenarkan. tetapi, jika orang tersebut dipaksa dan diancam untuk melakukan hal mencuri tersebut oleh seseorang, apakah logika mencuri tersebut bisa dibenarkan? tentu tidak, lantas tetap disalahkan? tentu juga tidak sepenuhnya. karena perbuatan mencuri memiliki Sebab , Saya pribadi tidak bisa menyimpulkan hal tersebut benar atau salah, tetap hukum yang menilai, tapi jika melihat dari seorang yang mencuri tersebut, itu tidak bisa sepenuhnya disalahkan, karena posisi orang itu sedang diancam atau dipaksa oleh orang lain. tentu, kesalahan sepenuhnya akan di jatuhkan oleh orang yang mengancam dan memaksa hal tersebut. Oleh karena itu, kita juga kadang tidak bisa menghakimi logika seseorang, pasti ada Sebab seseorang bisa berfikir dan berperilaku demikian. Sebab juga tidak bisa dianggap positif, bisa jadi memiliki alasan yang negatif, kita harus tau awal nya , intinya, dan penyebabnya, baru kita bisa menilai logika seseorang. 

Logika seseorang bisa terbentuk bukan karena kebetulan, seperti yang saya jelaskan sedikit diatas, ada Sebab mengapa seseorang berlogika demikian. beberapa penyebab perbedaan logika sebagai berikut

1. Genetik orang tua

Manusia dilahirkan pasti memiliki Gen dari orang tua kandung, pasti memiliki kemiripan dengan orang tuanya, mulai dari kemiripan fisik sampai kemiripan otak, hal ini juga yang mendasari bahwa setiap manusia memiliki logika yang berbeda, karena sudah jelas semua manusia lahir di orang tua yang berbeda.

2. Didikan orang tua

Masih dilingkungan orang tua, didikan dari orang tua juga sangat berpengaruh bagi fikiran sang anak, semua orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya, maka dari itu banyak hal hal yang menurut masing masing orang tua baik kepada sang anak, kenapa "masing masing orang tua" ?, ya karena orang tua pun mempunyai logika mendidik anak yang berbeda.

3. Faktor lingkungan

"Dimana kamu dibesarkan, disitu karakter mu terbentuk" ya, itu adalah ucapan yang sering saya keluarkan di media sosial pribadi saya, dan ini menjadi pendapat pribadi saya. 

seperti yang sudah disebutkan, dimana kamu tinggal, dimana kamu dibesarkan, disitu kamu akan terbentuk seperti apa, faktor lingkungan bukan hanya saat bersama teman , saat sekolah, atau saat bersama saudara. ada banyak lingkungan yang kamu tinggali, dan membuat kamu bersosialisasi dengan orang orang dilingkungan tersebut. 

a. Lingkungan keluarga 
Untuk lingkungan keluarga, sedikit berbeda dengan didikan orang tua, jika didikan orang tua lebih fokus bagaimana orang tua mendidik anak, tetapi jika lingkungan keluarga adalah logika yang muncul tanpa lisan atau diajarkan, tetapi dengan perasaan. contoh, anak A dibesarkan dengan baik di lingkungan keluarga yang harmonis, dan anak B dibesarkan dengan baik juga tetapi dlingkungan keluarga yang kurang harmonis, seperti pertengkaran rumah tangga. hal tersebut yang memicu sang anak memiliki logika buruk tentang kehidupannya atau bahkan tentang orang tua, bahkan bisa memengaruhi mental. berbanding terbalik jika seorang anak yang besar dilingkungan keluarga yang baik, sudah jelas memiliki fikiran yang lebih positif.

b. Lingkungan sosialisasi 
Lingkungan sosialisasi dapat membentuk logika seseorang dalam hidup bermasyarakat. Lingkungan sosialisasi bukan hanya soal bergaul, tetapi seluruh aktivitas manusia yang berhubungan dengan sosialisasi, seperti tempat main, tempat kerja, tempat tinggal, dan lain lain. Contoh kecil dari  lingkungan sosialisasi yaitu seperti berikut,  jika ada A yang bersosialisasi dengan orang yang berperilaku dan berfikir baik, maka si A akan berperilaku dan berfikir baik, tetapi jika A bersosialisasi dengan orang buruk, maka si A akan terpengaruh menjadi buruk. Akan tetapi, lingkungan sosialisasi juga tidak begitu berpengaruh, karena beberapa orang sudah cukup paham, apa yang harus diikuti dan apa yang tidak diikuti, rata rata orang sudah bisa memilih hal buruk dan baik, akan tetapi tidak semuanya demikian, masih banyak juga yang gampang terpengaruh oleh lingkungan sosialisasi yang buruk. Pengaruh Lingkungan sosialisasi sangat penting dalam membentuk logika manusia, perbedaan tempat sosialisasi juga memungkinkan berbeda cara berlogika.

4. Kebudayaan dan kepercayaan

Kebudayaan dan kepercayaan sangat berperan penting dalam membuat logika manusia, kebudayaan ini lah yang menjadi turun temurun dari zaman dahulu, begitu juga dengan kepercayaan, kepercayaaan atau Agama sesuatu yang diwajibkan khususnya di indonesia, semua masyarakat harus memeluk suatu Kepercayaan. 

a. Kebudayaan
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kebudayaan sangat berpengaruh dalam cara berfikir, bersifat, bersosialisasi, dalam hidup manusia. Tetapi tidak semua manusia berasal dari Suku yang sama, berbeda suku juga sudah pasti berbeda budaya. Ini yang sering terjadi, jika ada budaya A melakukan sesuatu yang menurutnya Wajar akan tetapi menjadi Kurang Sopan dimata budaya lain, tetapi apakah boleh jika budaya lain menganggap budaya tersebut adalah hal yang kurang sopan?. Menurut saya, itu kembali ke budaya masing masing, tetapi tidak wajar jika seseorang menganggap budaya nya adalah budaya yang sopan dan budaya lainnya adalah budaya yang tidak sopan. jika melihat budaya yang berlawanan atau tidak sama dengan budaya yang dipeluk, maka seharusnya cukup menghormati dan menghargai. yang menurut budaya kamu itu sopan belum tentu sopan dimata budaya lain, begitu juga sebaliknya, yang menurut budaya kamu tidak sopan, bukan berarti tidak sopan juga dimata budaya lain. Tidak perlu ditegur "Eh enggak sopan" , karena memang siapa tau sudah budaya nya seperti itu.

b. Kepercayaan
Tidak beda jauh dengan budaya, soal kepercayaan atau agama juga memiliki konsep yang sama, tetapi rata rata kepercayaan ini sudah memiliki toleransi yang hebat, berbeda dengan budaya. Jika budaya masih ada yang menegur jika hal tersebut salah menurut budaya nya , berbeda dengan kepercayaan, karena kepercayaan sudah jauh memiliki toleransi yang tinggi. Tetapi, bukan berarti perbedaan logika bisa dimaklumi bagi beberapa penganut agama, masih ada beberapa orang yang beranggapan bahwa agama yang mereka peluk adalah agama yang paling berlogika sampai menjelekan agama lain. Berbeda kepercayaan, memang sudah sangat jelas berbeda Logika pula, tapi tidak ada salahnya menghormati logika dari agama lain, selagi kita tidak menganutnya, itu masih wajar. 

Terlepas dari banyak nya faktor pembeda dari cari berfikir manusia, manusia juga harus memiliki sifat toleransi terhadap pikiran dan logika orang lain, jika memang merasa benar kita ikuti logika tersebut, jika tidak cukup hormati saja, jika merasa logika nya menyesatkan, cukup diberi tahu yang benar tanpa memaksa. Semua manusia memiliki perkembangan, gaya hidup, dan cara hidup yang berbeda, bahkan yang satu keluarga belum tentu semuanya memiliki pemikiran yang sama, sifat manusia juga berperan dalam berlogika. 

"yang menurutmu salah belum tentu salah dimata orang lain, yang menurutmu benar pun belum tentu benar dimata orang lain"

"bertindak tanpa logika itu bodoh, tetapi ada yang lebih bodoh dari itu, yaitu manusia yang tidak menghargai logika lain".

Postingan Populer